Rabu, 17 Juni 2009

Diposting oleh alom_doank

Pencarian Korban Tambang Batubara Sawahlunto Dihentikan.

SAWAHLUNTO- Pencarian korban,tambang batubara yang meledak di Ngalau Cigak, tepat Di perbatasan Kota Sawahlunto dengan Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat dihentikan, karena dipastikan semua korban sudah dievakuasi.
"Upaya pencarian sudah dihentikan total karena dari data-data korban yang dilaporkan terjebak saat peristiwa sudah dinyatakan terevakuasi. Korban tewas dinyatakan 31 orang," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Sawahlunto Adri Yusman di Sawahlunto, Kamis.Namun jumlah tersebut masih bisa saja bertambah dikarenakan tidak adanya kepastian jumlah penambang yang melakukan penambangan di areal tersebut.

Korban yang dievakuasi hingga hari kedua pasca insiden ledakan gas metan itu, sebanyak 32 orang, satu seorang warga yang berhasil di identifikasi diantaranya bernama Syaiful selamat . Dia masuk ke lobang tambang setelah ledakan terjadi dan berhasil dievakuasi.

Pada Rabu sore memang diperkirakan satu korban bernama Firman masih berada dalam lobang tambang. Pihak keluarga korban belum melihat dan mengakui jasad seorang korban yang belum teridentifikasi di RSUD Sawahlunto, adalah Firman.
Namun, setelah pukul 23:00 WIB, istri dan keluarga korban kembali dipanggil untuk mengetahui secara jelas, ternyata benar korban tewas belum teridentifikasi adalah Firman.

"Kita memanggil istri korban (Firman) ke RSUD Sawahlunto, akhirnya diketahui ada tanda-tanda di punggung dan baju yang dipakai korban," katanya.
Setelah dipastikan, akhirnya jasad Firman dibawa pihak keluarga ke rumah duka sekitar pukul 23:30 WIB, sehingga evakuasi dinyatakan dihentikan.

Kendati demikian, katanya, saat ini korban yang mengalami luka-luka ringan dan berat masih dirawat di RSUD Sawahlunto.
Insiden ledakan gas metan yang menyebabkan korban jiwa itu terjadi pada (16/6) sekitar 10:00 WIB pada lobang tambang batubara yang dikelola CV.Perdana.

0 komentar:

Posting Komentar