Sebuah mesin pencari super, nowGoogle, hasil kreasi anak negeri hadir di tengah riuhnya perlombaan dari mesin-mesin pencari besar di dunia maya, termasuk Google, Yahoo, dan Bing. Bertajuk multiple search engine, mesin buatan Rolly Trisno itu bisa memberikan banyak hasil dari satu pencarian.
"Prinsipnya seperti membuat `kandang` untuk beberapa mesin pencari di dalam satu mesin pencari besar," ujar Rolli menjelaskan kepada Antara, belum lama ini, dalam satu percakapan elektronik.
Alhasil, dari satu
mesin pencari saja, informasi dan data yang didapat menjadi lebih kaya. Bayangkan, mesin pencari itu menjadi `kandang` untuk lebih dari 100 situs, dari mesin pencari seperti
Google atau
Bing, situs berbagi
video seperti
YouTube, sampai situs penyedia informasi lapangan kerja asal Amerika Serikat,
CareerBuilder.
Pencarian pun bisa menjadi semakin tepat karena beberapa mesin pencari dan laman dikombinasikan dengan 14 mode pencarian. Uniknya keempat belas mode pencarian itu lebih spesifik, misalnya B2B marketplace,
downloads, jobs, lyrics,
eBook, dan song.
"Jadi kita bisa menghemat banyak waktu dan pencarian menjadi efektif," ulas pria yang mengaku belajar internet secara otodidak itu. Pria kelahiran 33 tahun lalu itu menambahkan, sistem seperti itu membuat mesin digital buatannya sangat cocok untuk para blogger atau pemilik web.
"Lebih mudah mengecek website kita di semua situs yang ada," katanya. Hebatnya laman itu dipadati sekitar 4.000 sampai 7.000 pengunjung per hari. "Seribu sampai 2.000 pengunjung dari luar negeri," paparnya, bangga. Namun, mesin yang baru mulai online atau daring sejak Februari lalu itu bukan tanpa masalah.
Boleh jadi akan muncul persoalan dengan embel-embel
Google pada
nowGoogle. Hanya saja, menurut Rolli, nama
nowGoogle dipakainya karena banyak pencarian yang menggunakan kata kunci
nowgoogle. "Ketika dicek domain-nya masih tersedia, makanya langsung mendaftar," papar sarjana Tehnik Industri itu. Ia pun yakin tidak ada masalah dengan mesinnya itu.
Kendati demikian, Muhammad Salahuddien, Wakil Ketua Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure atau Lembaga Pengawas Keamanan Internet Indonesia, berkata lain. "Nama `nowGoogle` berisiko. Karena pengucapan dan isi yang mirip dengan Google," tegasnya. Muhammad menyarankan Rolli mengganti nama mesin pencarinya karena jika itu tetap dipakai maka akan dianggap melanggar hukum arbitrasi internasional.
Continue Reading
1 komentar: